Kamis, 18 Agustus 2016

Korut Sebut AS Picu Penumpukan Senjata Nuklir di Asia Pasifik


MANCA NEGARA ~ Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara (Korut) mengecam Amerika Serikat (AS) karena menyebabkan penumpukan senjata nuklir di Asia Pasifik. Pernyataan ini terkait dengan pengiriman pesawat pembom strategis B-1B dan B-1A pada awal Agustus lalu ke Guam.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan pengiriman pembom nuklir ke Guam membuktikan bahwa AS berencana melakukan serangan nuklir preemptive di Korut. Pasalnya, pengiriman pesawat itu dilakukan tepat setelah Washington dan Seoul sepakat untuk menyebarkan sistem rudal THAAD di Korea Selatan (Korsel).

"Pergerakan militer dari AS itu adalah bagian dari strategi jahat untuk mengundang Rusia dan China di Asia Pasifik serta mempertahankan hegemoni militer di kawasan itu, tidak hanya bertujuan melakukan serangan preemptive nuklir yang mengejutkan terhadap DPRK," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (18/8/2016).

Pernyataan ini juga memperingatkan jika Korut tidak akan diam saja terhadap ancaman nuklir di luar AS. Korut menegaskan akan membangkitkan senjata nuklir untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan negara.

Pada awal Juli lalu, Korut dan AS sepakat untuk menempatkan sistem anti rudal THAAD pada akhir tahun. Lima hari kemudian, Seoul menunjuk Seongju county sebagai lokasi penempatan sistem rudal THAAD. 

Keputusan itu memicu kritik luas dari negara-negara tetangga seperti China dan Rusia. China menetang tegas penyebaran THAAD dengan alasan hal itu akan merugikan kepentingan keamanan dan keseimbangan keamanan di kawasan itu. Sedangkan Rusia telah menunjukkan respon militer dengan mengerahkan satu unit rudal di wilayah Timur Jauh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar